Barisan Maling dan Pelacur Dalam Revolusi Indonesia

Tentara Belanda bersama perempuan-perempuan penghibur di
suatu tempat yang berhasil mereka duduki pada masa 
revolusi kemerdekaan 1945-1949.
(Sumber gambar: Mata Padi)


Oleh: M. Rikaz Prabowo | Pimred Majalah Riwajat


Masa Revolusi Indonesia tahun 1946 hingga tahun 1949 untuk mempertahankan kemerdekaan memang penuh kegetiran dan kisah haru nan heroik. Tetapi tidak sedikit pula menyimpan kisah yang barangkali unik dan tidak banyak orang yang tahu.
Share:

Ketika Soekarno Menjadi Guru Sejarah dan Matematika

Menjadi seorang guru bagi Soekarno mungkin adalah diluar ekpektasi beliau. Bagaimana tidak? ia adalah seorang Ingenieur atau Insinyur dalam studi Teknik Sipil dan memiliki spesialisasi pekerjaan jalan raya dan pengairan. Lazimnya seorang insinyur bekerja tidak jauh dari bidang pembangunan dan konstruksi. Tetapi patut perlu diketahui bahwasanya pekerjaan formal tetap Soekarno, yang ia cari sendiri pertama paska kelulusannya 25 Mei 1926 dari Technische Hooge School atau sekarang Insititut Teknologi Bandung adalah menjadi guru sekolah dasar! 
Share:

PGRI Non-Vaksentral, Sisi Lain Infiltrasi PKI Pada Organisasi Guru

Massa menuntut pembubaran PKI dan organisasi sayapnya, salah satunya
PGRI Non-Vaksentral. (Sumber: IG koleksi_sejarah_indo)


Wadah organisasi guru di Indonesia yang tunggal dan diakui pemerintah yakni Persatuan Guru Republik Indonesia berdiri pada 25 November 1945 di Surabaya. Kongres guru pertama di tanggal tersebut sepakat membentuk suatu organisasi guru, orang yang memiliki profesi guru dan berijazah guru, untuk berhimpun dalam suatu wadah yang mempersatukan berbagai organisasi-organisasi guru yang sebelumnya telah ada sejak sebelum kemerdekaan RI. 
Share:

Resmi, Arsip KAA 1955 Telah Ditetapkan Menjadi Memori Dunia

Konfeensi Asia Afrika (KAA) 1955 di Bandung.
(Dokumentasi: Xinhua)
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang mengurusi urusan pendidikan dan kebudayaan, UNESCO, diakui sebagai salah satu Memory of The World atau Warisan Dunia pada Oktober 2015. Hal itu ditegaskan oleh Mustari Irawan selaku kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) pada 29 Oktober 2015.
Share: