Pangkalan Brandan pasca bumi hangus 13 Agustus 1947 (Dokumentasi: istimewa) |
Sejarah mencatat tidak sedikit kota-kota di Indonesia luluh lantak karena dihujani bom oleh musuh. Akan tetapi ada juga kota-kota atau fasilitas umum yang sengaja dihancurkan dalam perang dengan alasan agar tidak dikuasai musuh. Seperti contoh Peristiwa Bandung Lautan Api, dimana pasukan republik dan warga Bandung sengaja membakar bagian utara kota tersebut agar tidak dapat digunakan oleh Inggris dan NICA pada 23 Maret 1946. Tidak kurang dari 200.000 warga Bandung utara harus rela menyingkir ke bagian selatan agar siasat tersebut berjalan. Meskipun pengorbanan tersebut amat berat, toh rakyat tetap ikhlas demi perjuangan mempertahankan kemerdekaan.
Nah, peristiwa membumi hanguskan seperti Bandung Lautan Api juga terjadi di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Langkat. Adalah peristiwa "Brandan Bumi Hangus", dimana tujuan dari membumi hanguskan kilang minyak tertua dan pertama milik RI tersebut agar tidak jatuh ke tangan Belanda. Peristiwa yang terjadi pada 13 Agustus 1947 tersebut sengaja dilakukan setelah rencana Belanda dalam Agresi Militer Belanda I untuk segera menguasai sumur minyak yang kaya tersebut tercium. Untuk luasan daerahnya, mungkin Pangkalan Brandan tidak sebesar Bandung bagian utara. Akan tetapi dapat dibayangkan nilai kerugian yang mesti diderita akibat pembumi hangusan pangkalan tersebut mengingat saat itu cadangan minyak bumi yang terkandung masih sangat banyak. Bagaimanapun juga inilah resiko dalam peperangan.
Pembumi hangusan Brandan bukan hanya pada 13 Agustus 1947, namun juga terjadi pada 19 Desember 1948 saat Agresi Militer Belanda II. Pangkalan Brandan sendiri memiliki sejarah yang panjang dalam perjalanan dunia tambang dan perminyakan di Indonesia. Pada 17 November 1884 pengobaran pertama minyak bumi di Indonesia dilakukan di Brandan. Termasuk saat ekspor perdana minyak bumi mentah Indonesia pada 10 Desember 1957 juga berasal dari Pangkalan Brandan.
Sumber:
0 comments:
Post a Comment