Melalui MER-C, Indonesia Kembali Akan Bangun RS di Myanmar dan Afganistan

RS Indonesia di Gaza, Palestina
(Dokumentasi: okezone.com)
Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), sebuah LSM yang bergerak di bidang kemanusiaan lewat bantuan medis pada 2015 lalu telah sukses mengoperasionalkan RS Indonesia yang terletak di Gaza, Palestina. RS yang dibangun dengan dana 100% dari sumbangan rakyat Indonesia tersebut sudah mulai dibangun sejak tahun 2011 dan menelan dana sekitar Rp. 30 Miliar. 


Tragedi kemanusiaan yang menyebar tidak hanya di sekitar jazirah Arab, membuat MER-C ingin kembali mendirikan RS Indonesia. Kali ini di Asia Tenggara, tepatnya di Myanmar. Konflik kemanusiaan yang sering terjadi di Myanmar, terutama terkait masalah etnis Rohingya, menjadikan alasan yang kuat RS Indonesia perlu berdiri di sana. Terlebih konflik tersebut membuat rakyat Myanmar di sekitar wilayah konflik, khususnya bagi etnis Rohingya tidak sedikit menjadi korban. Fasilitas kesehatan juga sangat minim dan bisa dibilang tertutup bagi etnis Rohingya. 

Rencananya, RS tersebut akan dibangun wilayah Mrauk U, Rakhine State, Myanmar. Lahan untuk pembangunan RS bahkan sudah dibebaskan seluas 4000m2. Uniknya RS tersebut bila berdiri akan berada di tengah-tengah antara desa bermasyarakat Muslim dan  desa bermasyarakat Budha. Sehingga diharapkan RS tersebut akan menjadi sarana berbaur bagi kedua masyarakat tersebut. Untuk pembangunan RS ini MER-C tidak sendirian, selain di support oleh Pemerintah Indonesia, Palang Merah Indonesia, juga menggandeng organisasi Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia). Sehingga bisalah dikatakan proyek pembangunan RS Indonesia Rakhine Myanmar ini menjadi suatu program kerjasama. InsyAllah RS Indonesia tersebut akan segera dibangun sembari menunggu dana yang dibutuhkan sekitar 30 Miliar Rupiah dan perizinan dari pemerintah Myanmar.

Untuk jangka panjang diketahui MER-C juga telah memiliki plan untuk membangun Health Center di Afganistan. Sekitar bulan Juni 2016 MER-C lewat Presidiumnya Jose Rizal Jurnalis telah menemui Duta Besar Afganistan Roya Rahmani. Menurut Ministry of Public Health Afganistan, kondisi sarana kesehatan di neger tersebut masih minim di wilayah yang sempat porak-poranda akibat perang berkepanjangan. MER-C sendiri sudah mememiliki pengalaman saat melaksanakan misi kemanusiaan di negeri tersebut, tepatnya pada tahun 2001 dan 2002 paska Amerika Serikat dan sekutunya menjalankan operasi pembersihan wilayah-wilayah yang diduga menjadi basis teroris Al-Qaeda dan Taliban.

Sumber:

0 comments:

Post a Comment