New People's Army, Setengah Abad Lebih Memberontak

Ilustrasi gerilyawan New Peoples Army 
(Dokumentasi: www.intelligencefusion.co.uk)
Isu tentang bangkitnya ideologi komunis dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) nya sempat menghangat sekitar tanggal 30 September hingga 1 Oktober 2017 kemarin. Fenomena isu ini sudah ibarat sebuah annual issue yang terus akan dibahas setiap tahun menjelang peringatan Gerakan 30 September dan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. Nah rupanya momen ini dipakai oleh orang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Perlu penulis garis bawahi, berita bohong yang penulis maksud adalah bukti gambarnya, karena penyebar berita ingin meyakinkan kepada publik dengan sebuah gambar. Akan tetapi gambar yang digunakan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya alias palsu.

Berita bohong yang dimaksud ialah tentang telah lahirnya suatu pasukan Angkatan Kelima sebagaimana yang didengungkan oleh PKI pada tahun 1960'an, yakni dari kalangan buruh dan tani yang dipersenjatai. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar di bawah ini:

"HOAX" tentang berdirinya angkatan kelima
(Dokumentasi: piah.com)

Dalam gambar yang diungguh dalam suatu grup media sosial Facebook tersebut, terlihat si pemberi hoax memberikan informasi  telah lahirnya suatu angkatan kelima yang identik dengan ide PKI. Penyebaran kabar seperti ini juga beberapa kali ditemukan oleh penyebar yang berbeda dengan contoh gambar yang berbeda dan caption yang berbeda pula. Bisa dipastikan penyebar berita tersebut telah salah menggunakan gambar sebagai informasi palsu (hoax) tentang bangkitnya komunisme dalam kemasan angkatan kelima.  Padahal, itu adalah foto kegiatan gerilyawan New Peoples Army (NPA) di Filipina.


NPA, Memberontak di Filipina Sejak 1969
Pasukan New Peoples Army (NPA)
(Dokumentasi: Istimewa)

Perkembangan ideologi Komunisme di era Perang Dingin menyelimuti hampir seluruh benua di dunia ini, tidak terkecuali di Asia Tenggara. Hampir setiap negara Asia Tenggara (ASEAN) memiliki partai atau paling tidak organisasi yang berafiliasi pada paham Komunis dan turunannya seperti Marxisme dan Maoistme. Untuk saat ini ada Vietnam dan Laos negara yang masih menganut faham komunismenya sebagai ideologi resmi negara. Di luar itu Kamboja juga pernah menjadi negara berideologi Komunis setelah Khmer Merah berhasil mengambil alih pemerintahan pada 1975-1979. Terus ke arah timur di Malaysia juga pernah ada Partai Komunis Malaya, namun sudah dinyatakan terlarang dan pernah memberontak seperti PKI di Indonesia. Sementara itu di Timor Leste yang merupakan negara baru di ASEAN, Partai Fretilin yang mengambil peranan penting saat perjuangan kemerdekaan merupakan partai yang berhaluan sosialisme kiri.
Nah, bagaimana di Filipina? Negeri yang sekarang dipimpin oleh Presiden Rodrigo Duterte tersebut pernah berdiri Partai Komunis Filipina (Communism Party of Phillipines - CPP). Partai yang berlambang palu arit tersebut didirikan pada 26 Desember 1968 yang sebenarnya kelanjutan dari Partai Komunis tahun 1930 saat Filipina masih dijajah. Untuk mencapai tujuan partai maka perlu dilakukan suatu tindakan dengan cara revolusi, maka pada 26 Maret 1969 dibentuklah New Peoples Army (NPA) yang merupakan sayap militer dari CPP. Setelah memiliki NPA, maka segeralah CPP mengumumkan dimulainya "Perang Rakyat" dengan cara bergerilya untuk bisa berkuasa di Filipina.
NPA masih terus berjuang hingga sekarang, tidak heran perselisihan antara Angkatan Bersenjata (AB) Filipina dengan NPA disebut-sebut sebagai perlawanan anti separatis gerilya terpanjang dalam sejarah mereka. NPA saat ini memiliki kekuatan pasukan infanteri kurang lebih sekitar 3700 milisi  menurut data intelejen AB Filipina. Padahal pada tahun 1980an NPA memiliki kekuatan milisi sekitar 26 ribu anggota!

NPA Tidak Sendiri
Filipina nampaknya negara yang banyak sekali berdiri organisasi-organisasi separatisme yang ingin memisahkan diri ataupun mendirikan negara baru melawan pemerintah yang sah. Baru-baru ini mungkin publik masih ingat dengan pergerakan pasukan ISIS yang masih berperang melawan AB Filipina di Kota Marawi. Selain itu, masih ada lagi organisasi Moro Islamic Liberation Front  yang juga berjuang bagi kemerdekaan Moro yang sebagian besar berpenduduk muslim. Nah, parahnya organisasi yang berhaluan kiri untuk melawan pemerintah Filipina ternyata bukan hanya CPC dengan sayap militernya NPA. Masih ada organisasi  National Democratic Front of the Phillipines atau lebih sering disingkat NDF. NDF merupakan suatu koalisi yang terdiri dari organisasi-organisasi yang berlatar sosial ekonomi progresif, organisasi kiri, partai politik kiri, dan organisasi semacamnya di seluruh Filipina. NDF sendiri beranggotakan Partai Komunis Filipina (CPP), New Peoples Army (NPA), dan Moro Resistance and Liberation Organization (MRLO). MRLO tidak menyebutkan secara spesifik mereka penganut Komunisme namun mereka menyatakan sebagai organisasi sayap kiri melawan pemerintah. Hanya saja mereka beroperasi di sekitar Moro dan hanya memusatkan perhatian perjuangan bagi pembebasan Moro.

Usaha-usaha Pemerintah Filipina untuk menghentikan pertikaian dengan kubu CCP dan kawan-kawan sebenarnya sudah berulangkali dilaksanakan, baik melalui mediasi maupun pembicaraan damai. Akan tetapi tetap saja kesepakatan tersebut kembali dilanggar, entah siapa yang melanggar duluan, hingga akhirnya hingga saat ini secara umum publik Filipina menganggap CCP maupun NPA adalah organisasi Terorisme.

Sumber
Intelligence Fusion
Pusat Informasi Anti Hoax
New Peoples Army -Wikipedia

0 comments:

Post a Comment