"Wojtek", Beruang Berpangkat Kopral Dalam Perang Dunia II

Ilustrasi beruang Wojtek mengangkat amunisi
(Sumber: damninteresting.com)

Kota Hamadan, Kerajaan Iran, 8 April 1942 penuh sesak dengan tentara merah Uni Soviet yang lalu lalang. Sebagian lain juga memenuhi sekitar stasiun kota itu. Sebenarnya tidak semua tentara dari Uni Soviet, sebagian lain merupakan tentara Polandia yang ditaruh dibawah komando The Red Army. 

Tentara dan penduduk sipil Iran bertumpuk di stasiun dengan bawaannya masing-masing. Sampai akhirnya diketahui seorang anak muda Iran membawa sesuatu yang tidak lazim dalam karung yang ia gendong: seekor anak beruang. Anak beruang itu lemah dan kekurangan nutrisi, ibunya telah ditembak oleh sang pemburu. Beruang itu rencananya akan dilatih untuk menjadi "dancing bear" yang lazim dilakukan beberapa negara Asia untuk mendulang uang dengan berbagai atraksi/pertunjukan. Tentara Polandia segera membebaskan beruang itu dengan sejumlah uang dan makanan bekal. Anak beruang yatim piatu itu akhirnya dibesarkan oleh para tentara Polandia yang secara bergantian mengasuh dan membagi jatah perbekalan mereka untuk si anak beruang. Mereka menamakan anak beruang itu "Wojtek" yang dalam bahasa Polandia berarti tentara yang riang.

Maskot Pasukan Polandia
Keberadaan pasukan Polandia di Iran pada Perang Dunia II merupakan suatu kisah yang cukup panjang dan melelahkan. Pada 17 September 1939, Uni Soviet menyerang Polandia dan menguasai sebagai besar wilayah timur negara itu. Akan tetapi pada 22 Juni 1941 Jerman membatalkan perjanjian non agresi dan menyerang Uni Soviet hingga mampu terus masuk mendekati Moskow. Tentara dan penduduk sipil Polandia yang ditahan di kamp-kamp Uni Soviet akhirnya diberi amnesty dengan tujuan agar mereka dapat kembali bertempur membantu sekutu melawan Jerman Nazi. Sekitar akhir 1942 terbentuklah Angkatan Bersenjata Polandia di Front Timur (Uni Soviet) atau sering disebut Anders Army (Korps Polandia II) karena dipimpin Jenderal Wladyslaw Anders. 
Pada 18 Maret 1942 Josep Stalin setuju untuk memindahkan pasukan ini ke Iran untuk mengamankan ladang minyak yang penting bagi tentara Soviet. Sebelumnya pada 25 Agustus, Inggris dan Uni Soviet sama-sama menyerang Iran karena dianggap bersimpati pada Jerman. Serangan itu berhasil, Uni Soviet menduduki sebelah utara dan Inggris sebelah selatan. Salah satu kota yang dijaga oleh pasukan Polandia adalah Hamadan dimana Wojtek diadopsi oleh para serdadu. Di akhir bulan Agustus 1942 Wojtek berada di kesatuan Kompi Pasokan Artileri ke-22. Uni Soviet juga memindakan komando pasukan Polandia yang kini dibawah Komando Timur Tengah tentara Inggris yang meliputi Iran Selatan.
Wojtek mendapatkan asupan makanan yang cukup. Para tentara memberinya susu, buah-buahan, selai, termasuk madu. Ia tidak kekurangan kasih sayang, bagi serdadu keberadaan Wojtek dapat menjadi penghilang lelah dengan atraksi dan tingkahnya yang menggemaskan. Para perwira yang biasanya terkenal galak dan tegas juga tidak keberatan dan justru merasa terhibur dengan adanya Wojtek. Lambat laun Wojtek menjadi maskot bagi Kompi Pasokan Artileri ke 22. Ia juga mulai menirukan kebiasaan-kebiasaan prajurit, saat pasukan harus berjalan berbaris Wojtek dengan rapi mengikuti dibelakang berdiri dengan dua kaki belakangnya seperti tentara sungguhan. Ketika pasukan berpindah dengan kendaraan, Wojtek tanpa aba-aba langsung masuk ke dalam mobil jip atau truk dan menempati kursi yang telah disediakan bersama tentara. Wojtek juga pandai memberi hormat militer.

Tentara Polandia yang berlatih gulat bersama Wojtek
(Sumber: theimagen.eu)

Hal yang menarik ialah Wojtek juga menirukan kebiasaan yang kurang baik di kalangan prajurit seperti meminum bir dan merokok. Kebiasaan ini ia tirukan karena Wojtek juga gemar duduk bersama para prajurit di perapian. Ia juga sering meladeni para tentara untuk berlatih olahraga gulat. Tentu Wojtek adalah binatang yang tepat dijadikan lawan berlatih gulat karena pada 1944 tingginya sudah mencapai 6 kaki dan berat 500 pon. Semua perilaku yang diawali dari menirukan ini terjadi berangsur-angsur saat pasukannya menjalani perjalanan dari Iran, Irak, Suriah, Palestina hingga akhirnya mencapai Mesir.


Menjadi Prajurit Resmi
Kompi Pasokan Artileri ke-22 sedianya akan bergabung dengan pasukan Inggris di Mesir untuk ikut dalam operasi pembebasan Italia dari cengkraman pemerintahan fasis Benito Mussolini yang didukung Jerman Nazi. Pasukan Polandia akan diberangkatkan satu kapal bersama pasukan Inggris pada Februari 1944. Akan tetapi ada masalah terkait dengan Wojtek. Tentara Inggris sebagai pemegang komando terhadap tentara Polandia tidak mengizinkan binatang ataupun maskot kesatuan untuk diikutsertakan dalam keberangkatan. Sebagai solusi Wojtek akhirnya diberikan status sebagai tentara dengan pangkat Prajurit agar dapat terdaftar dalam pasukan untuk diberingkatkan ke Italia. Karena telah terdaftar secara resmi dalam pasukan Polandia, Wojtek mendapatkan perbekalan dan ransum secara rutin, buku prajurit, dan juga memiliki nomor registrasi. Dua prajurit ditugaskan oleh komandan menjadi caretaker Wojtek yakni Henry Zacharewicz dan Dmityr Szawlugo.

Wojtek saat akan menaiki tangga kapal
menuju Italia (sumber: Polish Institute)

Mendarat di Italia bersama rekan manusianya, Wojtek langsung mengalami palagan pertamanya dalam Battle of Monte Cassino yang terletak 130 kilometer dari Roma. Masih bertugas dalam kesatuan yang sama, meski tidak memanggul senjata Wojtek juga ikut berperan di medan pertempuran terdepan. Peran si beruang coklat itu cukup signifikan, tercatat Wojtek bolak balik memanggul peluru meriam seberat 45 kilogram dari truk penyuplai ke posisi meriam. Usaha ini bukan atas perintah komandannya, meliankan insting Wojtek sendiri setelah melihat rekannya kesulitan memanggul kotak peluru meriam. Hal yang mengesankan Wojtek mengangkatnya sendiri, padahal normalnya peluru meriam itu harus diangkat 2-3 prajurit. 

Ilustrasi Wojtek membantu membawa peluru meriam
(Sumber: bobmoulder.net)
Pertempuran Monte Cassino selesai pada 18 Mei 1944 yang menjadi kemenangan sekutu. Atas keberhasilan itu banyak tentara Polandia yang menerima penghargaan, termasuk Wojtek yang dipromosikan pangkat kopral. Kompi Pasokan Artileri ke-22 pun akhirnya disetujui oleh markas besar menggunakan logo baru, yakni simbol beruang membawa peluru meriam yang tidak lain terinspirasi si Wojtek.


Kehidupan Pasca Perang

Logo Kompi Pasokan
Artiler ke-22 pasca Battle of
Monte Cassino yang
menggambarkan beruang
memanggul peluru meriam
(Sumber: wikipedia)
Kopral Wojtek diketahui masih berada di Italia setidaknya hingga bulan April 1945. Tidak lama setelah itu pada 7 Mei 1945 Perang Dunia II di Eropa berakhir setelah Nazi Jerman menyatakan secara resmi menyerah tanpa syarat. Kesatuannya kemudian kembali berlayar ke Inggris Raya dan untuk sementara diistirahatkan di Berwickshire, Skotlandia. Sayangnya, Wojtek dan banyak serdadu Polandia memilih untuk tidak kembali ke tanah kelahirannya karena masalah politik. Polandia saat itu sudah dikuasai oleh kubu komunis di bawah bayang-bayang Moskow. Padahal, kesatuan-kesatuan tentara Polandia yang berperang bersama Inggris sebenarnya loyal dengan pemerintah Polandia yang mengasingkan diri di London saat negeri mereka diserang Uni Soviet maupun Jerman pada 1939.
Bersama rekan-rekannya, Wojtek kemudian tinggal di pemukiman sekitar Winfield Airfield di sekitar perbatasan Skotlandia-Inggris. Disini ia menjadi populer dan menjadi perhatian penduduk sekitar. Saban hari ia dikunjungi oleh berbagai pihak yang kagum akan kisah heroiknya dalam pertempuran, terutama oleh penulis berita (jurnalis) dan warga Skotlandia keturunan Polandia.
Pada 15 November 1947 Wojtek ditempatkan di kebun binatang Edinburgh karena para tentara mulai menjalani hidup baru sebagai warga sipil di luar kamp militer. Wojtek pun menghabiskan sisa waktunya di kebun binatang itu dan kerap dikunjungi oleh teman satu kompinya. Wojtek meninggal pada Desember 1963 dalam usia 21 tahun. Veteran pasukan Polandia yang pernah satu kompi bersama Wojtek, Wojciech Nabreski, menuturkan kehadiran beruang itu telah memberi dorongan semangat: "untuk prajurit yang jauh dari keluarga, jauh dari tanah airnya, dari sisi psikologis keberadaannya (Wojtek) menjadi sangat penting" tukasnya.

Publik Polandia dan Inggris tentunya tidak lupa dengan jasa-jasa Wojtek selama perjuangan menciptakan perdamaian di Eropa. Untuk mengormati hal itu tugu peringatan Prajurit Beruang Wojtek dibangun dii Imperial War Museum di London Inggris, kota Krakow di Polandia, dan di Edinburgh Skotlandia. Karakternya juga diangkat ke layar lebar oleh BBC Skotlandia berjudul Wojtek: The Bear That Went To War. Berbagai buku tentang kehidupannya juga telah ditulis oleh sejarawan yang terkesima dengan kisah kepahlawananya. Wojtek menjadi simbol hubungan baik antara manusia dan binatang yang dapat hidup berdampingan dan saling bekerja sama.


Sumber:
Adam Lusher, Wojtek: The Bear Who Fought Hitler's Nazis, 24 September 2018, diunduh dari            www.independent.co.uk  pada 25 Febaruari 2019
Martin Vennard, Story of Polands Soldier Bear Wojtek Turned Into Film, BBC World Sevice, 16 November 2011, diunduh dari https://www.bbc.com/news/world-europe-15736812, pada 25 Februari 2019
Wojtek Bear, diunduh dari https://en.wikipedia.org/wiki/Wojtek_(bear) pada 25 Desember 2019

Penulis: M. Rikaz Prabowo


0 comments:

Post a Comment