Dokter Rubini dan Pengentasan Stunting

Potret Nyonya Amalia dan dr. Rubini 
(Sumber: Koleksi Ahli Waris dr. R. Rubini Natawisastra)

Oleh: M. Rikaz Prabowo | Redaksi Majalah Riwajat

31 Agustus 1906 dr. Raden Rubini Natawisastra lahir di Bandung. Dikenal sebagai ahli penyakit tropis seperti malaria dan TBC, turut dalam usaha pengentasan stunting berkat kedekatannya dengan organisasi Perkumpulan Isteri Indonesia (PII).

Share:

Dokter Rubini dan Pemberantasan TBC

Keluarga dr. Rubini bersama isterinya, Nyonya Amalia dan kelima anaknya
(Sumber: Koleksi Ahli Waris dr. Rubini)


Oleh: M. Rikaz Prabowo | Redaksi Majalah Riwajat

31 Agustus 1906 dr. Raden Rubini Natawisastra lahir di Bandung. Dikenal sebagai dokter yang cerdas dan berpengalaman, selama bertugas di Pontianak memimpin program pemberantasan TBC yang dicap sebagai penyakit rakyat.

Penyakit pernapasan seperti TBC mempengaruhi keadaan fisik seseorang sejak lama. Apabila ditarik lebih awal dalam sejarah kesehatan di Indonesia, hal ini sesungguhnya telah menjadi perhatian dokter-dokter sejak era Kolonial Hindia Belanda, terkhusus dikalangan Indische Arts. Sedari kuliah mereka telah memiliki jiwa kepedulian akan penderitaan rakyat bumiputera terkait masalah kesehatan. Tidak terkecuali dr. Rubini yang sejak tahun 1934 telah bertugas di Borneo Barat (kini Kalimantan Barat), dokter muda yang berpengalaman dan cerdas. 
Share: