|
Penandatangan MoU antara IKIP PGRI Pontianak dengan PP Masyarakat Sejarawan Indonesia, selasa (26/3). (Dok: Basuki) |
Perkembangan era industri 4.0 telah mengharuskan perguruan-perguruan tinggi yang ada memacu mutu dan pengalaman pembelajaran bagi mahasiswanya sehingga menghasilkan lulusan yang kompeten. Cara itu ditempuh perguruan tinggi salah satunya dengan menjalin kemitraan dengan pihak luar seperti korporasi, lembaga pemerintah maupun non pemerintah, organisasi, hingga NGO. Hal demikian lah yang mendorong IKIP PGRI Pontianak untuk menjalin kerjasama dengan Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI).
MSI yang merupakan wadah organisasi profesi sejarawan se-Indonesia, telah eksis sejak tahun 1970-an dengan memiliki cabang di sebagian besar provinsi di tanah air. Penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) itu dilakukan di Ruang Sidang Rektor Kampus IKIP PGRI Pontianak pada hari selasa, 26 Maret 2024, yang diteken oleh Ketua Umum PP MSI Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum, dan rektor Muhammad Firdaus, M.Pd.
Dalam sambutannya, Rektor IKIP PGRI Pontianak itu menyambut baik dapat terjalinnya MoU ini yang menurutnya di era sekarang setiap civitas khususnya mahasiswa, harus jeli dalam mengambil peluang yang sekiranya bermanfaat dalam pengembangan diri dan memperluas jaringan. Ia berharap di masa depan ada alumni-alumni IKIP PGRI Pontianak yang mampu bersaing di tingkat nasional misalnya dengan menduduki jabatan-jabatan prestisius tertentu.
Sedangkan Prof. Dr. Agus Mulyana, M.Hum menyampaikan dengan adanya MoU ini, MSI senang dapat dilibatkan dalam usaha-usaha untuk membantu meningkatkan daya saing intitusi, terlebih tidak lama lagi IKIP PGRI Pontianak akan naik status menjadi universitas. Menurutnya perkembangan output lulusan pendidikan sejarah era dewasa ini tidak lagi semata diarahkan untuk menjadi guru sejarah, namun lebih fleksibel dengan memiliki kompetensi lain mengikuti perkembangan zaman yang saat ini serba digital.
Prof. Agus, sapaan akrabnya, yang juga menjabat sebagai dekan di Fakultas Pendidikan IPS di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, menambahkan MoU di bidang pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat dengan IKIP PGRI Pontianak akan terlaksana dengan baik. Hal ini didukung karena kepengurusan MSI cabang Kalimantan Barat yang aktif, serta dosen-dosen di Program Studi Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Pontianak sendiri pun mayoritas tergabung dalam MSI.
Penandatanganan MoU ini juga dihadiri oleh Ketua MSI cabang Kalimantan Barat, Dr. Basuki Wibowo, sejumlah dosen dan perwakilan mahasiswa (BEM) di lingkungan IKIP PGRI Pontianak. Harapannya setelah penandatanganan MoU ini segera dapat dieksekusi dan diadakan program-program seperti pelatihan atau workshop sejarah.
Penulis: M. Rikaz Prabowo