Oleh: Refti Yusli Ananda | Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Tanjungpura
Telisik Sejarah mengambil rute mengunjungi bangunan-bangunan lawas era kolonial Hindia-Belanda yang berada di tengah kota Pontianak, mulai dari sekolah hingga kantor pemerintahan. Sebagian besar telah ditetapkan sebagai cagar budaya peringkat kota.
Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Sejarah (HIMSERA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura, sukses menyelenggarakan ‘Telisik Sejarah Kota Kolonial
Pontianak’ pada Sabtu, 4 Mei 2024. Kegiatan yang dimulai pada pukul 07.00 WIB
ini diikuti internal mahasiswa maupun dari kalangan eksternal atau umum. Antara
lain dari pelajar SMA Negeri 1 Pontianak, SMA Negeri 4 Pontianak, karyawan,
pegawai negeri, dan sebagainya yang menaruh minat pada sejarah.
Telisik
sejarah mengambil rute start di Taman Alun-alun Kapuas yang dahulunya bernama
Larive Park, kemudian berjalan kaki ke SD-SMP Suster yang pada masa
pra-kemerdekaan dikenal dengan nama Hollandsch Chinese School voor Meisjes dan
MULO St. Lucia. Di tempat ini peserta telisik yang kurang lebih berjumlah 80
orang mendengarkan paparan langsung dari kepala sekolah tentang sejarah sekolah
ini yang telah dirintis sejak 1930. Selain itu, juga diberikan kesempatan untuk
mengunjungi langsung asrama suster (internaat) yang usianya juga kurang
lebih sama dengan bangunan SD-SMP Suster.
Rombongan
peserta kemudian beranjak ke SDN 14 Pontianak Kota (Hollandsch Inlandsch
School), komplek kantor Bappeda (Stadhuis), eks Kantor Kwarda
Pramuka (Dienst Telefoon Kantoor), dan Kantor Pos (Post &
Telegraaf Kantoor). Setelah peserta
selesai mengunjungi semua situs, kemudian semua rombongan pun kembali ke tempat
rute awal di Taman Alun-alun. Semuanya berkumpul dilanjutkan membagikan doorprize dan melakukan sesi
dokumentasi bersama.
![]() |
Peserta telisik sejarah di gedung SMP Suster Pontianak (Sumber: Dok. Himsera Untan) |
Telisik sejarah merupakan salah satu bagian dari
rangkaian kegiatan History Fest yang
di laksanakan satu tahun sekali oleh Himsera dengan mengajak masyarakat
umum untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah atau tempat kolonial yang ada
di Kota Pontianak. Tujuan dari kegiatan telisik sejarah adalah untuk
mengenalkan kepada masyarakat luas betapa pentingnya menjaga dan melestarikan
cagar budaya atau situs sejarah yang berada di kota Pontianak.
Melalui kegiatan telisik sejarah diharapkan dapat memahami sejarah lokal secara mendalam. Selain itu juga, diharapkan dapat meningkatkan rasa cinta terhadap sejarah serta mengapresiasi warisan sejarah yang ada di Kalimantan Barat khususnya Kota Pontianak. Dengan demikian, harapan kami setelah di laksanakannya kegiatan telisik sejarah adalah semakin banyak mahasiswa maupun masyarakat umum yang terlibat untuk menjaga dan peduli akan bangunan cagar budaya khususnya yang berada di Kota Pontianak.
0 Comments