Desa, Kota, dan Sungai, Dalam Ingatan Sejarah dan Tradisi Lisan

Sebuah publikasi tentang kegiatan sejarah lisan
(Sumber: Dok. Pribadi)


Oleh: Hendoyo | Mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Tanjungpura

Sejarah lisan dan tradisi lisan memiliki peranan dalam pelestarian warisan budaya, pengetahuan, dan identitas komunitas agar tidak hilang akibat perkembangan zaman.

Suatu peradaban yang lambat laut berkembang dari kampung, desa, hingga menjadi kota akan sangat dipengaruhi dengan berbagai aspek salah satunya kondisi geografis. Demikian halnya dengan perkembangan kota-kota di Kalimantan Barat, keberadaan sungai-sungai besar telah memunculkan tumbuh kembangnya permukiman dan pusat-pusat ekonomi sejak era kerajaan Hindu-Budha. Terkhusus Sungai Kapuas, dimana sepanjang aliran dan anak sungainya dari hilir hingga ke hulu, telah menjadi nadi kehidupan bagi masyarakatnya dalam berbagai corak. Sehingga tidak dapat dipungkiri, sungai-sungai yang ada telah memainkan peranan penting dalam perjalanan sejarah di Kalimantan Barat.

Ingatan-ingatan terhadap suatu kejadian terkait sungai dan perkembangan kampung dan kota di tepiannya itu, terwariskan secara temurun melalui sejarah lisan dan tradisi lisan. Sayangnya dewasa ini kemampuan berkisah atau bertutur suatu sejarah lisan dan tradisi lisan tampaknya mengalami sejumlah tantangan. Seperti rendahnya tingkat literasi masyarakat, kurang tertariknya generasi muda pada sejarah, ataupun disebabkan karena semakin bervariatifnya sumber informasi sejarah dan budaya khususnya melalui media digital.

Mahasiwa sedang bertutur sejarah lisan
(Sumber: Dok. Pribadi)

Kemampuan berkisah/bertutur sejarah adalah keterampilan berbicara untuk memberikan informasi kepada orang lain dengan cara menyampaikan berbagai macam ungkapan, perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dan dibaca. Sehingga kemampuan ini memiliki peranan penting dan memiliki manfaat dalam berbagai aspek kehidupan. Seperti sebagai bentuk pelestarian warisan budaya dengan mempertahankan dan meneruskan tradisi, nilai, identitas budaya kepada generasi yang akan datang. Berkisah sejarah dapat menjadi nilai tambah setelah memiliki kemampuan berbicara, menulis, dan berpikir kritis. Berkisah atau berturut juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Melalui cerita-cerita sejarah seperti kisah-kisah heroik dan prestasi di masa lalu, dapat menginspirasi dan memotivasi orang lain. Banyak cerita sejarah yang mengandung pelajaran moral dan etika yang penting untuk berkehidupan saat ini.

Deka, alumni Pendidikan Sejarah Universitas Tanjungpura
bertutur tentang asal muasal daerahnya di Sekadau.
(Sumber: Dok. Pribadi).

Ahmad Sofian dari Pontianak Heritage Society 
menyampaikan kisah-kisah tentang riwayat kampung-kampung
di tepian Sungai Kapuas. (Sumber: Dok. Pribadi)

Sejarah lisan dan tradisi lisan memiliki peranan dalam pelestarian warisan budaya, pengetahuan, dan identitas komunitas agar tidak hilang akibat perkembangan zaman. Sehingga sejarah lisan dan tradisi lisan penting untuk dilestarikan karena merekam peristiwa masa lalu manusia pada saat itu mereka belum mengenal tulisan, berupa adat istiadat, kepercayaan, nilai-nilai, atau pengalaman sehari-hari mereka. Dalam penelitian sejarah, data yang diperoleh dari sumber lisan mengandung berbagai informasi yang dapat dijadikan dasar untuk merekonstruksi atau menyusun kembali peristiwa masa lalu lewat tulisan.

Upaya pelestarian tradisi dan sejarah lisan itu tampak seperti yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Sejarah Universitas Tanjungpura pada 1 Juni 2024. Kegiatan bertutur sejarah lisan menghadirkan 13 penutur baik mahasiswa maupun kalangan penggiatan sejarah yang menyampaikan memori mereka tentang asal usul kampung, desa, atau kota kelahiran mereka. Acara yang juga diramaikan dengan pameran foto Kalimantan Barat era kolonial ini, juga  bertujuan untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan kisah-kisah dari pelaku/saksi sejarah serta memastikan warisan budaya di Kalimantan Barat tidak hilang serta berupaya membangun kesadaran tentang pentingnya sejarah lisan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjaga dan melestarikan sejarah lisan dan tradisi lisan serta menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli dan aktif dalam melestarikan warisan budaya dari berbagai daerah mereka.

0 comments:

Post a Comment