MSI Kalbar Terima Kunjungan Persatuan Sejarah Malaysia (PSM) Sarawak

Penyerahan cinderamata oleh Dekan FIPPS UPGRIP kepada ketua Persatuan Sejarah Malaysia Cawangan Sarawak (PSMCS) 
(Sumber: Dok. Panitia)


Kunjungan dimaksudkan selain sebagai silaturahmi, juga penjajakan potensi kerjasama antara Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) dengan Persatuan Sejarah Malaysia (PSM) kedepan dalam bentuk seminar, penelitian, dan lawatan sejarah.


Dalam rangka menerima kunjungan kunjungan Persatuan Sejarah Malaysia Cabang Sarawak (PSMCS), Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Cabang Kalimantan Barat berkolaborasi dengan Prodi Pendidikan Sejarah Universitas PGRI Pontianak mengadakan diskusi dengan tema “Perkembangan Sejarah Kontemporer dalam Perspektif Indonesia Malaysia”. FGD dilaksanakan di Labolatorium Sejarah “Historica Didactica” Universitas PGRI Pontianak pada Hari Sabtu, 3 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 peserta yang terdiri atas anggota MSI Kalimantan Barat, dosen-dosen, anggota PSMCS, dan mahasiswa, pada Sabtu 3 Agustus 2024. 

Sebelum tiba di Kota Pontianak, rombongan PSMCS berkesempatan mengunjungi Istana Alwazikoebillah Kesultanan Sambas di Kabupaten Sambas, berwisata di sekitar Singkawang, dan sholat Jum’at di Masjid Agung Al-Falah Mempawah. Kegiatan ini diawali dengan kata sambutan dari Eka Jaya Putra Utama, selaku Dekan Fakultas IPPS yang mewakili Rektor Universitas PGRI Pontianak. Dilanjutkan dengan penyampaian profil PSMCS oleh Dr. Loji Roji bin Saibi (PSMCS), dan penyampaian profil MSI Cabang Kalimantan Barat oleh M. Rikaz Prabowo (Sekretaris MSI Kalbar). 


Kegiatan diskusi antara MSI Kalbar dengan PSMCS (Sumber: Dok Panitia)


Persatuan Sejarah Malaysia (PSM) sendiri diketahui didirikan pada tahun 1973 yang tersebar di beberapa cabang negara bagian, salah satunya di Sarawak seperti PSMCS ini. Organisasi ini mirip seperti MSI di Indonesia yang menjadi tempat bernaungnya sejarawan pendidik, non pendidik, maupun peminat sejarah. 

Agenda selanjutnya adalah diskusi santai mengenai sejarah Kalimantan Barat dan perkembangan ilmu sejarah di Malaysia dan Indonesia sambil berkeliling melihat koleksi Mini Museum Sejarah Lokal Spatium Soedarto serta makan siang bersama.

Eka Jaya Putra Utama, mengatakan “Indonesia dan Malaysia satu rasa, satu bahasa, dan satu daratan. Harapannya melalui kegiatan ini persatuan Malaysia dan Indonesia semakin meningkat. PSMCS dan MSI Cabang Kalimantan Barat bisa saling berkoordinasi di bidang sejarah, sosial, dan budaya sehingga kajian sejarah Indonesia dan Malaysia dapat dinikmati oleh generasi muda”, ujarnya.

Anggota PSMCS mengunjungi Museum Sejarah Lokal UPGRIP (Dok. Panitia)

“Berdasarkan pemaparan dari M. Rikaz Prabowo dan Dr. Loji Roji bin Saibi, PSMCS dan MSI Cabang Kalimantan Barat bergerak dibidang yang sama. Diharapkan setelah kegiatan ini dapat terjalin kerjasama berbentuk penelitian, penerbitan, dan seminar baik secara daring atau luring. Contohnya adalah kajian naskah kuno, kajian untuk mengetahui sejarah ulama kita, karena banyak mufti di Kalimantan barat yang berasal dari serawak.” ungkap Dr. Zulkifli Abdillah (Wakil MSI Kalbar)

Ketua MSI Kalbar, Dr. Basuki Wibowo mengatakan “MSI Cabang Kalimantan Barat terbuka untuk bekerjasama dengan organisasi manapun, apalagi yang bergerak dibidang ilmu pengetahuan. Melalui FGD ini, MSI Cabang Kalimantan Barat menawarkan kerjasama kepada PSMCS, termasuk penulisan karya ilmiah dan penerbitan bersama. Sehingga MSI Cabang tidak hanya melakukan kolaborasi di lingkup perguruan tinggi, namun dapat berkolaborasi di cakupan yang lebih luas.”

Foto bersama anggota PSMCS dengan pengurus MSI Kalbar (Dok. Panitia)

Diskusi mengenai sejarah Kalimantan Barat dan perkembangan ilmu sejarah di Malaysia dan Indonesia berlangsung hangat. Perbedaan bahasa tidak mengurangi antusias rombongan dari Malaysia untuk bertanya mengenai sejarah Kalimantan Barat. Anggota PSMCS cukup kagum dengan antusias anak muda di Indonesia yang giat melestarikan sejarah seperti di MSI. “Di Malaysia, sejarah hanya dilestarikan oleh orang tua. Berbeda dengan di Indonesia, anak muda juga berkontribusi dalam melestarikan sejarah” ungkap salah satu rombongan dari Malaysia.

Pewarta: 
M. Aqif Alghifari dan Yastrid Salwa Wardina 

Editor:
M. Rikaz Prabowo


0 comments:

Post a Comment